Kisah nyata ini merupakan bagian dari Novel Inspiratif berjudul Sepatu Terakhir, dan merupakan kisah atlet lari asal Inggris bernama Derek Redmond yang mengikuti olimpiade Barcelona 1992. Derek sebenarnya sudah ikut di ajang olimpiade sebelumnya, tahun 1988 di Korea. Namun sayang beberapa saat sebelum bertanding, ia cedera sehingga tidak bisa ikut berlomba.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan. Kulitnya kemerah-merahan. Dagunya menempel di dada kerana selalu melihat pada tempat sujudnya.

Ingin Cepat Menang

Ketergesa-gesaan adalah salah satu sifat manusia. Ini seperti disebut dalam firman ALLAH SWT, “Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan) Ku, maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.” (QS 21: 37).

Suatu ketika Rasulullah SAW menugaskan kepada sahabatnya, Abu Hurairah untuk menjaga harta zakat pada bulan Ramadhan. Saat malam tiba, ketika Abu Hurairah bertugas, ternyata ada seseorang datang dan mengambil sebagian makanan, lalu Abu Hurairah menangkapnya. Ia pun menangkap dan berkata pada si pencuri itu “Sungguh, saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah”, Si pencuri pun memelas dengan berkata, “Sungguh, saya orang yang sangat membutuhkan.

Faisal bin ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdurrahman as-Saud
dikenal dengan sebutan Malik Faisal (Raja Faisal)

Faisal lahir di Riyadh pada tahun 1906 dan merupakan anak keempat Raja ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdurrahman as-Saud, Raja pertama dari kalangan Bani Suud yang memproklamirkan berdirinya Negara Monarki Arab Saudi. Ia memiliki darah keturunan Bani Tamim dari pihak ayah maupun ibunya, dan ia pun juga adalah seorang keturunan Suku Quraisy, sedangkan kita tahu bahwa Quraisy adalah suku dimana Rasulullah dan para khalifah yang empat berasal.

Dari dulu hingga kini, -sesungguhnya- pengaruh adalah awal dari kebangkitan sebuah peradaban. Siapa yang lebih mempengaruhi, maka dia lah yang akan berhasil mencipta suatu kekuatan. Baik pengaruh positif ataupun negatif. Dalam strategi perang, pengaruh biasanya terletak pada komandan perang yang menghembuskan motivasi pada setiap pasukannya, agar terpengaruh untuk mencapai cita-nya, yakni kemenangan. Seseorang yang berpengaruh tidak selamanya harus menjadi yang terkenal.