do MORE Ramadhan!

Rasanya Anda akan sering mendengar, membaca dan melihat bagaimana keutamaan bulan suci Ramadhan. Kemuliaannya menjadi semacam magnet spiritual,yang membuat orang-orang muslim ‘bergumul’ menikmati indahnya ‘rasa’ Ramadhan disetiap kedatangannya. Spirit keagamaan sangat nampak pada setiap kita yang menanti Ramadhan tiba.

Kanan ke Kiri

Ketika itu, beliau sedang dalam kondisi pengobatan. Kadar Trigliserid 3 kali lipat dari batas normal membuat beliau sering meradang karena vertigo. Dunia seperti jungkir balik dan beliau pun berobat kepada seorang professor. Hasilnya, ada beberapa obat yang perlu dikonsumsi diiringi diet beberapa jenis makanan terlarang sementara. Beliau dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak buah dan sayuran. Saya pun ‘terpaksa’ patuh demi kesembuhan.

Behind The Scene

Syahdan seorang pria berhasil selamat dalam sebuah kecelakaan kapal di tengah samudera yang luas. Dengan sebuah bongkahan kayu pecahan kapal dia berhasil menepi ke sebuah pulau kecil terasing yang tidak dihuni oleh satu orangpun. Dalam keputusasaannya ia berdoa dengan sangat dan memohon kepada ALLAH untuk dapat menyelamatkannya dari pulau tersebut.

Hidup adalah berpikir. Karena segala perjuangan hidup tak lepas dari aktivitas pikir. Dengan pikiran, Islam pun tegak dalam peradaban yang penuh adab, pikiran juga mampu menciptakan segala sesuatu berjalan sesuai dengan buah pikirnya. Islam datang bermula dari kata verbal yang connecting jua dengan aktivitas berpikir. Setelah Islam menyebar ke-seantero Bumi, intisari pelajarannya banyak diserap dan digunakan justru oleh pihak yang ingin merebut peradaban Islam yang sudah sangat terkenal dengan kekuatan pikir

Tak dipungkuri, sedari rembulan suci tampak di ufuk sana, cakrawala merubah segala peristiwa yang kan terjadi selama 720 jam menuju kefitrahan hakiki, tepatnya selama bulan Ramadhan berlangsung. Kini, tak lebih 144 jam lagi ‘rembulan’ suci itu kan meninggalkan kita. Jauh sebelum Ramadhan tiba, setiap insan beriman, bahu membahu menyongsong bulan penuh kehangatan, menyibak balutan lentera hitam-nya, menuju sebuah tingkatan ketakwaan yang tiada tara.

Semua kita sepakat bahwa kematian akan menghampiri setiap jiwa yang bernafas. Tetapi tidak semua diantara kita ‘mengenal’ bagaimana panggilan itu tiba pada antrian yang jatuh terhadap kita. Dalam Islam, ada beberapa jenis panggilan yang –hakikatnya- langsung dari Rabbul Izzati. Beberapa diantaranya adalah panggilan adzan untuk menunaikan sholat 5 waktu, panggilan berhaji dan panggilan terakhir, yakni panggilan kematian.

Sungguh bukan lagi menjadi rahasia umum, ketika sesuatu yang ‘berdenyut’ tiba-tiba berhenti, maka kondisinya akan rusak. Bukan hanya jasad yang ditinggal pergi ruh, yang secara alami akan membusuk, semua yang ada dalam kehidupan ‘bernyawa’pun, ketika ‘mendiam’, apatis, dan tak bergerak, maka ia akan hancur dan membusuk. Para ulama menganalogikan hal tersebut dengan air yang mengalir.

Mungkin kalimat diatas adalah slogan sebuah iklan. Tapi nyatanya itulah pilihan kalau kita mau meraih surga atau mau ke neraka. Kok ?

Ada sebuah anekdot yang menceritakan, ada seorang penjahat kelas teri yang sukanya mencopet, menjambret, dan melakukan kejahatan-kejahatan ‘kacangan’ lainnya, pada suatu ketika saat sedang menjalankan aksinya kepergok oleh Polisi, dan di ‘dor’ kakinya hingga terluka dan jatuh pingsan.

Hikmah, selalu jadi bagian yang paling indah untuk memasuki wilayah tanpa batas, yakni alam fikiran kita.

Dalam FirmanNya ayat 269 dari Suroh Al Baqoroh Allah menyatakan: “Allah menganugerahkan hikmah bagi yang dikehendaki…” bisa dimaknai bahwa Allah memilih hambaNya, dan kriteria hamba yang seperti apa Allah hadirkan di bagian akhir ayat itu:”

Hidup ini tidak pernah luput dari cobaan dan ujian, Kita akan diuji dengan kesulitan dan kesenangan, kekayaan dan kefakiran, kesehatan dan penyakit,. Dibalik itu semua, terdapat hikmah yang luar biasa.

Apapun yang menimpa seorang mukmin, selalu menjadi baik baginya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin.