Bang Adun yang ‘Unik’





Masih tentang skuad Cordova 1434 H. Kali ini kita akan kupas tentang profil yang juga membuat Cordova menjadi ‘sesuatu’. Yah, sesuatu yang ‘dibanggakan’, sesuatu yang dicintai dan sesuatu lainnya yang membuat semua orang yang terikat didalamnya menjadi sangat merindui satu dengan yang lainnya. Namanya H. Badrudien Tamjid, perawakannya mungil, sedikit gempal. Meski demikian, pergerakannya begitu gesit nan lincah, terutama jika ditugaskan pada sektor Airport, cargo atau sejenisnya. Ia akan sangat detail mengerjakannya. Tahu selak-beluk airport, bahkan memiliki banyak link dengan petugas imigrasi serta sahabat porter yang setia merapat kepadanya. Badrudien yang lebih akrab dipanggil Bang Adun ini, pernah mengenyam pesantren tradisional, tak ayal, ia pun memiliki suara merdu kala melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Bisa juga menirukan suara muadzin di Makkah dan Madinah.

Bang Adun orangnya humble, humoris dan juga apa adanya. Saat ditanya filosopi hidupnya, ia hanya menyebutkan “Hiduplah seperti air”, meski berada di ketinggian, air selalu mencari saluran yang lebih rendah, ia akan terus mengaliri kehidupan manusia, maanfaatnya besar. “Tapi jangan sesekali meremehkan air, begitu marah, ia akan menghantam semua yang ada di depannya, kekuatannya besar bisa menghancurkan apa pun”, gumam Bang Adun serius. Sebenarnya Bang Adun adalah sosok yang menggemaskan, jauh dari keseriusan, jika sedang bicara tangannya liar, dan kata-katanya ajaib. Meski diucapkan slenge-an, namun mengandung arti yang sangat dalam. Yah, sedalam kita memikirkan ke arah mana tujuan ucapannya.

Paling asyik jika melihat Bang Adun berjalan dari kejauhan, dahinya selalu mengerut, meski tidak begitu tegap, tapi pandangan matanya menyisir setiap detail yang terjadi di sekitarnya. Badannya kerap dilengkapi tas selandang ber merk, Calvin Klein. Sekilas mirip Sandy Sandoro, pelantun ‘Tak Pernah Padam’. Jika sedang berkumpul, ia menjadi sosok yang paling di nanti, istilahnya “Gak ada loe, gak rame”. Betapa tidak, ia bisa menjadi sosok yang mencairkan keadaan, jangankan saat berbicara, diamnya saja membuat orang tersenyum. Very-very nice.

Pada bulan suci tahun ini, Bang Adun memiliki hasrat yang paling mantap. “Pokoknya bagi ane, yang penting ‘IDUNA-EN’ (Insya ALLAH dunia akhirat ueenaak), selorohnya dengan logat Guci-nya yang kental. Yah, lelaki ber-‘pasport’ Guci, Tegal ini berharap pada Ramadhan kali ini, bisa lebih memberikan kebaikan bagi orang sekitarnya. Semuanya tidak lepas dari saling berbagi pada sesama, persis dengan filosopi ‘Share n Care’ yang diterapkan oleh pimpinan Cordova sejak berdirinya, 7 tahun silam.

Jika Anda bertemu Bang Adun di perjalanan, sapalah ia, maka rasakan ‘taste’ Cordova yang unik kan bersemayam dalam kehangatan berjumpa. Ia siap membantu sekuat lahir bathinnya, Ready to serve!

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *